Selasa, 05 Januari 2010

ketika aku melangkah

Tujuh tahun sudah aku berpisah dengan ibuku, dengan rumahku, dengan teman-temanku dengan Aceh ku, dengan semua pernak-pernik sosial yang pernah menahanku dalam sebuah kenangan dan harapan masa depanku. Waktu itu sudah lama ku tinggalkan rasanya, waktu itu sudah kutinggalkan lebih dari puluhan hari dan ribu menit serta bahkan ratusan ribu detik kenangan itu kulewatkan dengan sedih dan senangku.

Dari semua yang pernah singgah dipikiranku yang aku ingat hanya kenangan-kenangan selama dirumah dan beberapa kenangan diluar rumah. Saat itu aku baru bisa mengngat apa saja yang terjadi dirumah dan apa saja yang aku benci apabila aku diingatkan oleh ibu dan kakak, aku ingat sama kak neneh yang sering memaraihku apabila aku tidak membersihkan rumah aku selalu di marah olehnya. Kadang kak mur pun memarahiku mengingatkan aku untuk membeli minyak tanah ke warung pak daud. Pada saat itu ibu memang berjualan dipasar untuk memenuhi kebutuhan kami semua.
Aku ingat kalau bapakku tidak pernah menuruti apa yang kami inginkan, bapak ku sibuk dengan pekerjaannya yang dianggapnya bermartabat. Beliau menginginkan pekerjaan yang berhubungan dengan perkantoran, memang latar belakang beliau adalah seorang pensiunan militer, jadi kerja yang diinginkan olehnya adalah kerja yang tidak mengeluarkan tenaga banyak lagi. Walau ibu sering sebuk didapur mempersipakan kebutuhan berjualan dipasar esok, tapi yang kulihat di wajah bapak hanyalah ketidak ikhlasan diri dalam membantu ibu memasak.
Kuingat ketika aku menginginkan ikut les bahasa Inggris dilembaga les bahsa asing dekat mesjid raya, tapi entah mengapa aku tidak mandapat izin dari ibuku, malah beliau menyarankan padaku agar aku ikut les bahasa arab saja sebab menurutnya les bahasa arab itu menjadikan aku anak yang sholeh dan bisa berbahasa arab. Memang waktu itu aku sudah masuk kelas 1-6 di MTsN Banda Aceh I, saat tidak diberikan izin aku bergegas pergi kekamar dan menangis, pada saat itu aku kecewa pada ibu.
Padahal aku saat itu ingn sekali belajar bahasa international itu. Aku sebanarnya iri pada teman-temanku yang sangat fasih berbahsa inggris, setiap kali pertemuan mata pelajaran bahasa inggris mereka selalu bisa menjawb dengan mudah *( saksikan cerita selanjutnya)

By : Rasyidin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar